Jenis Kaos Sablon Manual Yang Berkualitas
Teknik cetak atau sablon kaos secara manual merupakan teknik paling terkenal di dunia penyablonan ataupun percetakan. Disamping peralatannya terjangkau dan sederhana, kualitas sablon kaos secara manual pun rasanya belum bisa tertandingi. Meskipun dibandingkan dengan sablon kaos secara digital sekalipun. Meskipun ada kaos yang berkualitas tinggi, tentunya sablon kaos secara digital harganya tidak semurah pada sablon kaos menggunakan teknik manual. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan sablon kaos secara manual tentu membuat sablon secara manual ini makin popular. Ada beberapa jenis sablon kaos secara manual berikut ini!
Pigmen
- Pigmen merupakan bubuk untuk pewarna tinta pada sablon dengan sifat yang meresap pada serat kain. Sablon jenis ini hanya dapat digunakan untuk bahan berwarna terang pada kaos saja. Material ini tak dapat disablon untuk kain kaos berwarna gelap disebabkan karakternya tak mampu untuk mengalahkan karakter dari pewarna serat kain nkaos. Dengan begitu warna yang ada pada tinta pigmen pun tak muncul. Disebabkan mempunyai karakter menyerap dan tipis, umumnya untuk kaos yang bersablon pigmen pun akan tetap tampak tekstur kainnya meskiipun telah disablon. Adapun warna yang diperoleh cat pigmen ini cenderung terlihat solid dan lebih merata jika daripada tinta jenis lainnya. Jenis sablon pigmen ini sangat ideal diaplikasikan untuk desain kaos lebar atau besar sebab hanya memakai tinta sablon sedikit.
Plastisol
- Jenis sablon kaos manual yang satu ini termasuk jenis tinta pada sablon yang berbasis PVC atau minyak. Salah satu keunggulan sablon plastisol ini yaitu kemampuannya dalam mencetak raster atau dot dengan ukuran yang super kecil namun mampu menghasilkan kualitas prima. Hanya saja sayangnya, sablon jenis ini termasuk jenis sablon dengan harga yang tinggi mulai dari biaya peralatan dan bahan bakunya. Selain itu hasil dari sablonan jenis plastisol ini tak dapat kering pada suhu di bawah 160 derajat celcius sehingga menjadikan plastisol memerlukan peralatan tambahan agar bisa mengeringkannya.
- Untuk dapat mengeringkannya dengan maksimal, paling tidak tinta sablon tersebut butuh berbagai peralatan, misalnya flash curing, conveyor curing, hot gun atau sinar infra merah. Dikarenakan tinta ini berbentuk minyak serta tak bisa kering sendirinya sama halnya tinta waterbase. Sesudah pengeringan dengan tepat, maka tinta plastisol pun mempunyai daya rekat lebih baik.
Discharge
- Sablon discharge disebut juga sebagai sablon jenis cabut warna yakni teknik sablon secara manual dengan hasil tintanya dapat mengubah warna pada bahan kaos memakai warna tintanya. Seperti kaos yang berwarna hitam yang disablon memakai tinta discharge yag berwarna putih. Dengan begitu sesudah disablon maka bahan kaos sablon pun warnanya akan berubah putih. Adapun tinta dari sablon discharge sendiir termasuk hasil campuran tinta superwhite bersama binder sebagai pendukung khusus atau bubuk. Binder maupun bubuk ini diformulasikan agar bisa menonaktifkan pewarna yang diapakai dalam kain alami. Pada teknik discharge ini hasil sablon pun tampak lebih lembut dan warnanya terlihat lebih alami.
Beludru atau Flocking
- Sablon beludru atau flocking ini merupakan sablon manual yang mampu menghasilkan nuansa beludru. Dimana dasarnya beludru sendiri termasuk material plastik sintesis berserat misalnya pada kulit. Jenis sablon flocking ini sebenarnya berbeda dari lainnya sebab baru dapat diaplikasikan untuk satu warna saja serta hanya berbentuk sebuah tulisan yang sederhana. Adapun gambaran umum dari teknik penyablonan flocking ini yaitu dengan cara menambahkan taburan bubuk atau kertas di atas lem pasta atau flocking lalu membiarkannya tersisa dan mengikuti lem berdasarkan bentuknya.

