Cara Merawat Mesin DTG Agar Tetap Awet Dan Lancar
Mesin DTG (Direct To Garment) adalah Mesin yang paling umum dan biasa digunakan di Indonesia dalam usaha percetakan kaos, banyak yang memilih mesin ini karena cara kerjanya yang praktis dan juga dapat menerima pesanan hanya satu kaos saja, lain halnya dengan sablon manual yang menetapkan minimum order.
Hampir semua Mesin Printer DTG yang ada di pasaran berasal dari modifikasi printer inkjet yang biasa digunakan untuk mencetak di atas kertas, biasanya dari printer EPSON yang dijadikan flatbed printer sehingga dapat digunakan untuk cetak kaos. Dengan demikian kurang lebih Cara Merawat Mesin Printer DTG Supaya Awet diperlukan perawatan yang hampir sama dengan printer kertas biasa. Berikut adalah beberapa tips Cara Merawat Mesin Printer DTG Supaya Awet :
Yang pertama mengenai perawatan tinta putih, tinta putih digunakan sebagai warna dasar pada kaos yang bermotif gelap. Berikut Cara Merawat Tinta Putih, Suhu dan kelembaban ruangan sangat penting dalam operasional mesin printer DTG karena tinta yang digunakan oleh printer DTG bukanlah seperti tinta printer kertas pada umumnya. Tinta printer DTG memiliki karakter akan menjadi karet apabila kering atau terkena suhu yang terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk Printer DTG adalah antara 25-29 derajat Celcius.
Treatment dan mesin DTG harus terpisah dengan ruangan.
Anda wajib meneteskan sedikit Head Cleaning Solution ke busa capping station. Setiap hari setelah Mesin Printer DTG digunakan atau setiap akan istirahat dulu dari proses produksi. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban permukaan printhead, terutama yang menggunakan White Ink Dupont. Anda hanya perlu meneteskan sedikit untuk menjaga kelembaban printhead, tidak usah sampai busa capping station terendam penuh.
Head Cleaning dan Nozzle Check perlu dilakukan apabila mesin printer DTG tinta putih Dupont USA sudah didiamkan lebih dari 3 jam (dilakukan cleaning kalau hasil benar-benar tidak bagus).
Maintenance / perawatan rutin juga sangat penting dalam penggunaan mesin printer DTG karena karakter tinta printer DTG yang dijelaskan pada point di atas.
Seiring dengan operasional mesin printer DTG maka akan ada beberapa bagian printer DTG yang sering contact langsung dengan tinta DTG sehingga lama-lama akan terjadi penumpukan sisa-sisa tinta di bagian mesin printer DTG tersebut. Apabila sisa-sisa tinta tekstile tersebut tidak dibersihkan, sisa tinta tekstile tersebut akan semakin mengeras menjadi seperti karet dan lama-lama bisa mengganggu operasional dari printhead printer DTG sehingga otomatis hasil cetak dari printer DTG tersebut akan semakin menurun kualitasnya.
Back

